Selasa, 05 Februari 2019

Hanya Imajinasi - 9

Dia adalah rindu yang berada di ujung pengharapan
Dia adalah masa lalu yang telah membeku
Dia adalah rasa sepi yang tak akan tertandingi
Dia adalah kepingan rasa bahagia dan sakit di waktu bersamaan

Dia adalah kamu
Yang menepis hati dan jiwaku
Agar tak lagi mencinta


Hanya Imajinasi - 8


Pertemuan itu membawa kembali semua rasa
Rindu yang masih sama
Cinta yang tak pernah tersampaikan

Bahkan setelah belasan tahun terlewati
Aku masih saja merasa
Bahwa, tanpamu
Mentari tak bisa kurasakan sehangat dulu

Hanya Imajinasi - 7

Dulu, sewaktu hujan datang di sore hari,
Kita masih bersama di bawah rintik hujan yang bagaikan salju.
Aku masih mengingatnya. Entah kamu?

Dulu, diwaktu panas matahari terasa benar-benar membakar kulit,
Kita masih bersama menikmati langit yang cerah meski harus tersengat oleh silaunya cahaya mentari.

Aku pernah merasakan itu.
Aku pernah menjalani hari-hari itu.
Aku pernah bermimipi tentang kita.
Aku pernah berharap kita akan begini selamanya.
Aku masih mengingat semua itu.
Do you remember?

Harapan itu berlanjut, mimpi itu terulang lagi
Tapi apakah kamu tau?
Apakah kamu pernah mempunyai harapan seperti aku?
Apakah kamu pernah memimpikan tentang kita?

Bergulirnya hari tak kuindahkan lagi.
Yang kutau, kita semakin menjauh.
Mungkin karena kita telah sama-sama beranjak dewasa.
Mungkin pemikiran kita sudah tak lagi satu arah.
Atau mungkin, kita yang memang ingin begini?